Setelah “Stay at Home”

Oleh Ryn Naru

Setelah beberapa bulan menjalankan aktivitas Stay at home akhirnya hari ini saya bisa berkeliaran lagi mencari hal-hal baru yang belum saya ketahui, tentu sembari tetap memperhatikan protokol kesehatan, seperti memakai masker dan mencuci tangan. Pada lain hal sudah beberapa minggu terakhir ini teman-teman Komunitas KAHE kembali melakukan aktivitasnya, yaitu berkunjung dan melakukan riset lanjutan ke Kampung Wuring, tempat di mana sebelumnya sudah kami jejaki.

Hari itu, sekitar pukul 19.40 WITA, saya dan Carlin Karmadina mengendarai motor beat dan kendaraan kami melaju membela jalanan kota yang ramai menuju perkampungan Wuring. Perjalanan di malam hari cukup menyenangkan. Meskipun jalanan kota tampak gelap, tetapi lampu-lampu rumah dan kendaraan sepeda motor lainnya sangat membantu kami untuk melaju dengan mulus dan berhati-hati. Banyak hal yang kami perbincangkan sepanjang perjalanan; tentang orang-orang di Jawa yang malas tahu dan tidak patuh dalam menjalankan protokol kesehatan dan tentang  Pasar Senja Wuring yang semakin ramai.

Motor kami berhenti tepat di depan rumah panggung yang biasa menjadi tempat berkumpul anak-anak muda Kampung Wuring. Kami mengintip  ke atas rumah bujang itu, berharap ada kaka Gee dan teman-teman lain, namun ternyata tidak ada satu pun yang kami jumpai. Kami menuju ke belakang rumah. Tepat di atas sebuah balai-balai tiga orang anak sedang duduk bercengkerama.

Suara mereka dikalahkan oleh suara lagu-lagu religi yang diputar di aula masjid yang terletak tepat di sebelah rumah bujang itu. Saya kemudian meraih ponsel yang  tergeletak di dalam tas dan menekan tombol panggilan. Suara kaka Gee terdengar dari seberang. Ternyata dia sudah berada di dalam aula.

Saya dan Carlin pun masuk ke dalam aula yang bangunannya masih satu atap dengan bangunan masjid. Ketika memasuki tempat itu, saya seketika merasakan kedamaian dan kenyamanan. Lantunan lagu-lagu religi Islam dan anggunnya para gadis berjilbab yang duduk berdampingan di dalam aula membuat saya kagum.

Di depan panggung aula terdapat sebuah spanduk  bertuliskan “PELANTIKAN PENGURUS IKATAN REMAJA MASJID AR-RAHMAT WURING”. Gee duduk tepat di kursi kedua dari belakang aula, saya dan Carlin menyampari dia dan duduk berdampingan. Sambil menikmati lagu-lagu yang diputar melalui dua speaker aula, kami juga menikmati makanan ringan yang diberikan oleh panitia pelantikan.

Setelah menunggu beberapa menit acara pelantikan pun dimulai. MC mulai membacakan susunan acara dengan sederet kata sambutan. Dalam acara yang sederhana itu hadir pula bapak Bahrudin selaku anggota DPRD Kab.Sikka yang berasal dari Wuring.

Semangat dan motivasi yang beliau sampaikan dalam kata sambutannya seakan memberikan wajah baru dan pengharapan untuk Kampung Wuring yang lebih baik.  Acara pelantikan pun berjalan dengan lancar; semua anggota dan pengurus terpilih mengikrarkan janjinya untuk mengabdi dan bekerja selama lima tahun ke depan.

Setelah sesi foto bersama pengurus dan teman-teman Irmas, berakhirlah acara pelantikan itu. Sebelum kembali pulang, kami sempat berbincang dengan teman-teman Irmas dan mereka mengundang kami untuk menghadiri acara kerja bakti yang diselenggarakan keesokan harinya. Tentu saya sangat bersyukur bisa mengenal orang ataupun kelompok sosial baru. Ini memberikan pengalaman berarti bagi saya, terutama sebagai bentuk penemuan diri dalam jalinan relasi sosial dengan orang lain.

Bagikan Postingan

Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Kalender Postingan

Kamis, Maret 28th